Optimalkan Waktu Kerja Sebaik Mungkin

“Yuk peroleh manfaat sebanyak-banyaknya dari investasi waktu kerja yang kita keluarkan,” DR. Dasep Suryanto

MOTIVATOR KARIR | Dalam seminggu umumnya kita bekerja sekitar 40 jam. Bila ditambah transportasi PP tiap hari, katakanlah 3 jam perhari, maka setiap pekan tidak kurang dari 55 jam kita habiskan waktu untuk bekerja. Ini adalah waktu yang kita investasikan.

Pertanyaannya sudahkah kita mendapatkan imbalan hasil yang maksimal dari investasi tersebut?

Sudahkah kita mengoptimalkan waktu kerja sebaik mungkin ?

Sudahkah kita mendapatkan peningkatan kualitas diri yang sepadan dengan waktu bekerja yang diberikan?

Jangan lupa, ada dua jenis tipe pekerja. Ada tipe 10×1 dan ada tipe 1×10. Mereka yang tipe 10×1 memiliki pengalaman kerja 10 tahun, namun pada tahun kesepuluh ilmunya tetap 1. Pengetahuannya, kompetensinya itu-itu saja, tidak berkembang. Ketika ia “jual diri” ke perusahaan lain tidak mendapatkan peningkatan posisi dan karir yang significant.

Kedua, tipe 1×10. Berbeda dengan tipe pertama. Tipe kedua ini bekerjanya sama 10 tahun, namun ditahun ke 10 ia memiliki skill, competencies 10. Mengapa demikian ? karena selama bekerja ia senantiasa menggali, mempelajari, dan mengembangkan diri sehingga setiap pertambahan waktu bertambah pula pengetahuan dan kemampuannya.

DR Dasep Suryanto - Motivator Karir

2 hal yang perlu anda lakukan agar tidak terjebak jalan ditempat, berada pada kualitas 10×1. Namun anda akan berada pada kualitas 1×10. Pertambahan pengalaman kerja anda align dengan pertumbuhan kualitas diri anda.

1. Tidak hanya mengerjakan rutinitas.

Ya rutinitas. Datang, kerja, pulang. Hanya menjalankan SOP. Kualitas nya hanya pada What dan How. Hanya tahu apa dan bagaimana menjalankan pekerjaannya. Tidak masuk ke wilayah Why. Padahal ketika bertanya Mengapa, maka anda akan tertantang untuk mencari cara baru, mencoba jurus baru, mempraktekkan upaya berbeda.

2. Belajar dan belajar terus.

Jangan berhenti belajar. Hindari pemahaman salah bahwa belajar hanya dimasa sekolah. Selesai sekolah ya selesai belajar. Setelah kerja tidak perlu belajar lagi, tidak baca buku lagi, tidak sekolah lagi. Hanya kerja saja.

Yuk peroleh manfaat sebanyak-banyaknya dari investasi waktu kerja yang kita keluarkan.

Salam indahnya berbagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *