Walk The Talk
Mungkin Anda sebagai seorang karyawan pernah memiliki atasan yang hanya bisa memerintah, sementara dia sendiri tak melakukan tugasnya dan melakukan hal lainnya. Tak sedikit yang pernah mengalami hal itu, dan rasanya memang seperti dikhianati. Atasan yang seperti itu tak bisa disebut pemimpin, karena hanya besar omongannya saja, tanpa dibarengi dengan perbuatannya. Dikutip dari Mindtools.com, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang leading by example, atau langsung memberikan contoh tanpa banyak omong, sehingga bisa memberikan inspirasi positif bagi para bawahannya.
Dalam bahasa Inggris, dikenal satu ungkapan yang berbunyi: walk the talk. Definisi dari walk the talk itu sendiri kurang lebih sama dengan leading by example, yaitu keselarasan antara perkataan dan perbuatan seorang atasan. Jika seorang atasan mencontohkan sesuatu, maka dia akan langsung mencontohkannya dengan melakukan, bukan perkataan belaka. Dengam begitu, bawahannya pun akan bisa langsung mengerti, dan akan mengikuti apa yang dicontohkan.

Sebagai contoh, di India ada tokoh bernama Mahatma Gandhi yang terkenal di seluruh dunia. Mahatma Gandhi mampu membebaskan India dari ketidakadilan dengan cara protes tanpa kekerasan. Dia sendiri yang melakukan protes tanpa kekerasan ini, bukan hanya omong belaka. Akhirnya, banyak yang menjadi pengikutnya, dan dia pun menjadi salah satu tokoh perdamaian, baik di India, maupun di dunia.
Tak hanya Mahatma Gandhi saja, hal serupa juga dilakukan Jack Welch, pendiri General Electric. Dialah yang mengembangkan organisasi tanpa keterbatasan, sehingga semua orang yang terlibat di dalamnya bisa bebas berpendapat, dan Jack Welch menjanjikan bahwa dia akan mendengarkan pendapat semua karyawannya. Janji itu bukan janji belaka, karena dia memang benar mendengar semua pendapat karyawannya, mulai dari yang jabatannya paling rendah, sampai yang jabatannya tinggi. Apa pun akan dia dengar selama hal itu bisa memajukan perusahaannya. Akhirnya, General Electric jadi salah satu perusahaan besar dunia.

Lalu, apa korelasinya dengan walk the talk? Rupanya, yang dilakukan Mahatma Gandhi dan Jack Welch itu sudah termasuk sebagai walk the talk, yaitu memberi contoh langsung dengan perbuatannya. Mereka bukan hanya pandai ngomong belaka, namun langsung bertindak. Tindakannya itu kemudian berdampak besar pada bawahannya, dan juga cara pandang orang lain terhadap mereka.
Tak hanya oleh pemimpin atau tokoh saja, walk the talk ini juga harus diterapkan oleh para atasan yang bekerja di suatu perusahaan. Bila seorang atasan hanya bisa memerintah tanpa memberikan contoh langsung dengan perbuatan, maka bawahannya pun akan kurang menghormatinya. Pemimpin yang terbaik bisa memberikan contoh langsung tanpa banyal bicara, dan pemimpin seperti inilah yang akan memiliki bawahan yang loyal, serta banyak pengikutnya.
Terkait walk the talk atau leading by example ini, Eric Harvey, pendiri Walk The Talk Company, dan Steve Ventura, seorang penulis yang sudah lebih dari 30 tahun berkecimpung dalam bisnis pengembangan SDM, memiliki ungkapan yang menarik. Salah satu ungkapannya berbunyi: “people hear what we say, but see what we do…and seeing is believing,” yang artinya orang mendengarkan apa yang kita katakan, tapi mereka melihat langsung apa yang kita lakukan…dan melihat berarti mempercayai.

Ungkapan lainnya berbunyi: “we judge ourselves by intentions, but others judge us by our actions,” yang artinya kita menghakimi diri kita dari niat kita, sementara orang lain menghakimi kita dari perbuatan kita. Kedua ungkapan ini ada benarnya, karena banyak yang akhirnya baru percaya, atau yakin, setelah melihatnya sendiri.
Semoga semakin banyak pemimpin, terutama di Indonesia, yang menerapkan walk the talk ini.