Mengatasi Mis-komunikasi

Setiap berkomunikasi, entah itu di dalam lingkungan kerja atau di luar lingkungan kerja, pasti ada kalanya terjadi salah paham atau mis-komunikasi. Mis-komunikasi itu terjadi biasanya karena ada salah satu pihak yang berkomunikasi kurang efektif, seperti misalnya kurang memberikan informasi, atau berbicara kurang jelas. Agar salah paham itu tak berkepanjangan, sebaiknya diatasi dengan melakukan hal-hal sebagai berikut.

1. Mengaku salah

Jika sumber mis-komunikasi memang berasal dari diri sendiri, maka sebaiknya langsung mengakuinya agar tak berkepanjangan. Jangan pernah gengsi untuk mengakui kesalahan, karena tak ada manusia yang tak pernah melakukan kesalahan. Jangan pula sombong dengan yakin mengklaim diri sendiri tak pernah salah. Jika sudah mengakui kesalahan, maka kesalahpahaman atau mis-komunikasi bisa diminimalisir.

2. Konfirmasi ulang

 

Jika kita merasa telah terjadi mis-komunikasi, ada baiknya kita melakukan konfirmasi ulang, apakah memang benar terjadi kesalahpahaman atau tidak. Jangan dibiarkan, karena akan membuat semuanya jadi rumit. Sebelum terlambat, ada baiknya selalu mengkonfirmasi ulang pada segala sesuatunya. Cara untuk konfirmasi ulangnya bisa dengan berbicara kembali pada orang yang dianggap telah terjadi mis-komunikasi, lalu meluruskan masalahnya.

3. Hindari langsung menyimpulkan

Terkadang ada orang yang langsung menyimpulkan menurut keyakinannya, tanpa melakukan cek dan ricek, padahal fakta di lapangan belum tentu sesuai dengan yang dia yakini. Kelakuan seperti ini bisa menyebabkan mis-komunikasi. Untuk itu, hindari cepat-cepat menyimpulkan segala sesuatunya, dan alangkah baiknya jika sebelum menyimpulkan sesuatu, lakukan pengecekan terlebih dulu, agar tak menyesal belakangan.

4. Kontrol emosi

Hal ini sebenarnya masih berkaitan dengan poin sebelumnya. Karena sudah tersulut emosi, maka orang itu pun lalu menyimpulkan sesuatu secara sepihak, tanpa melihat pandangan orang lain. Karena itu, penting untuk mengontrol atau menjaga emosi agar tak meledak-ledak. Meluapkan amarah tak akan menyelesaikan masalah, yang ada hanya menambah masalah, dan menjadikan mis-komunikasi yang lebih rumit lagi. Sebaiknya mis-komunikasi dihadapi dengan kepala dingin.

5. Saling mendengarkan

Seperti disebutkan sebelumnya, biasanya mis-komunikasi terjadi karena salah satu pihak tersulut emosi, sehingga dia pun hanya menuruti egonua sendiri, tanpa mau mendengarkan orang lain. Jika sudah begitu, maka masalah mis-komunikasi akan sulit diatasi. Agar tak terjadi mis-komunikasi, ada baiknya kedua belah pihak mau saling mendengarkan, sehingga jelas akar permasalahannya di mana, dan kemudian memperbaikinya.

Masalah mis-komunikasi memang sering terjadi, namun untuk mengatasinua ternyata tak sulit, asalkan ada salah satu pihak yang mau mengalah dan mengaku salah. Semoga ke depannya masalah mis-komunikasi bisa diminimalisir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *