Menjadi Pemimpin Berwibawa Tanpa Terlihat Arogan

Terkadang masih ada yang salah paham, bahwa untuk menjadi pemimpin haruslah memiliki wajah yang sangar dan keras, bahkan cenderung arogan agar bawahannya mau menurut padanya. Padahal, pemimpin tak identik dengan galak, dan pemimpin yang baik haruslah berwibawa. Lalu, bagaimana agar seorang pemimpin bisa menjadi berwibawa tanpa terlihat arogan? Caranya bisa dilihat berikut ini.

1. Meminta feedback

Pemimpin berwibawa tentunya awalnya tidak memiliki wibawa sebesar yang sekarang. Hal itu dikarenakan pemimpin itu mau terus berkembang untuk menjadi berwibawa, yaitu dengan cara meminta feedback dari rekan kerja atau bawahannya. Pemimpin yang seperti itu juga menandakan bahwa dirinya masih merasa kurang baik, sehingga tersisa ‘tempat’ agar dia bisa menjadi lebih baik lagi. Jika pemimpin itu arogan, maka dia akan merasa lebih baik dari rekan kerja dan bawahannya, sehingga dia tak akan meminta feedback pada mereka.

2. Mau bertanggung jawab

Pemimpin yang berwibawa adalah pemimpin yamng bertanggung jawab atas keputusannya, bukan menyerahkan tanggung jawab pada orang lain atas keputusannya. Terkadang, keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin tak selamanya semua orang setuju, pasti ada yang tidak setuju. Nah, di sinilah seorang pemimpin diuji tanggung jawabnya. Dari situ pula akan terlihat bahwa pemimpin yang mau bertanggung jawab adalah pemimpin yang berani menerima risiko apa pun.

3. Tidak menonjolkan diri

Pemimpin yang berwibawa tidak menonjolkan dirinya dibandingkan orang lain, hanya untuk membuktikan dia lebih baik dari yang lain. Justru sebaliknya, pemimpin yang berwibawa menempatkan dirinya setara dengan orang lain, sehingga dia pun bisa bekerja bersama bawahannya dengan nyaman, tanpa membuat bawahannya merasa tak enak karena berbeda jabatan. Pemimpin yang berwibawa juga tak akan menyombongkan dirinya, yang justru membuat dirinya akan kehilangan wibawanya.

4. Berpikir strategis

Jika seorang pemimpin sudah berpikir strategis, maka dia sudah termasuk ke dalam pemimpin yang berwibawa. Berpikir strategis di sini maksudnya adalah dia memikirkan orang lain, agar jangan sampai orang lain yang menjadi bawahannya mendapatkan konsekuensi atau risiko dari keputusan yang diambilnya. Dengan kata lain, dia akan membuat keputusan yang tak membebankan siapa pun. Kalau pun ada yang harus menanggung risiko, maka pemimpin itu sendiri yang harus bertanggung jawab.

5. Melangkah bersama

Maksud dari melangkah bersama di sini adalah pemimpin itu lebih mementingkan kesuksesan bersama dibandingkan mengamankan jabatannya. Karena itu, dia akan berusaha untuk selalu membimbing bawahannya menuju kesuksesan bersamanya, bukan hanya mau sukses sendiri. Pemimpin yang seperti itu adalah pemimpin yang baik dan tidak egois. Karena sikap baik dan tidak egois itulah yang membuatnya jadi pemimpin yang berwibawa.

Untuk menjadi pemimpin yang berwibawa, ternyata tidak harus arogan, karena arogansi hanya akan membawanya menuju hal yang negatif. Jadilah pemimpin yang berwibawa dan berguna bagi orang banyak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *