Berbicara Efektif dengan Atasan
Berbicara dengan atasan mungkin bukanlah hal yang sulit bagi beberapa orang. Sayangnya, tak semua orang mampu berbicara dengan atasan karena alasan tertentu. Biasanya, seseorang enggan berbicara dengan atasan karena merasa tidak enak, atau takut salah bicara yang akan merugikan dirinya sendiri. Padahal, berbicara dengan atasan sebenarnya tidak sesulit itu. Berikut ini cara berbicara dengan atasan secara efektif.
1. Tentukan topik pembicaraan

Seorang atasan biasanya tak memiliki banyak waktu untuk berbicara, oleh karena itu sebelumnya kita bisa persiapkan topik yang ingin dibahas dengan atasan kita. Dengan begitu, kita jadi bisa menggunakan waktu berbicara dengan atasan secara efektif. Menentukan topik ini bisa ditulis dalam secarik kertas atau buku catatan, sehingga tidak lupa.
2. Tentukan waktu bertemu

Seperti disebutkan sebelumnya, seorang atasan biasanya memiliki jadwal yang padat sehingga hanya punya sedikit waktu untuk kita. Kita bisa mencari dan menentukan waktu untuk bertemu dengan atasan kita. Misalnya, kita bisa janjian bertemu di suatu tempat, atau cukup di ruangannya saja. Cari waktu yang tepat sehingga apa yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik dan efektif.
3. Kirim surel atau chat

Bila tak memungkinkan untuk bertemu secara langsung, kita bisa berbicara dengan media lain, seperti misalnya surat elektronik atau dengan menggunakan aplikasi chat. Kelebihan menggunakan media ini adalah kita bisa mengungkapkan semua yang ingin diungkapkan selengkap mungkin. Hanya saja, kita belum pasti segera bisa mendapatkan balasannya. Pastikan menggunakan kata-kata yang sopan dan mudah dimengerti.
4. Hindari berkomunikasi saat sedang emosi

Saat emosi, segala sesuatunya bisa tak terkendali. Pikiran akan kacau dan omongan bisa jadi malah membuat atasan tersinggung. Hal itu bisa membuat komunikasi dan juga hubungan dengan atasan menjadi buruk. Tenangkan diri dulu, baru setelah itu mulai berbicara dengan atasan. Dengan begitu semua akan berjalam lancar dan tak merugikan salah satu pihak.
5. Mendengarkan atasan

Kita mungkin saja bukan satu-satunya yang memiliki masalah dan perlu dibicarakan. Atasan kita mungkin juga punya masalah hanya saja tak tahu harus berbicara dengan siapa. Pada saat seperti itu, kita bisa menjadi pendengar yang baik untuk mendengarkan semua masalah atasan kita. Jika kita sudah mendengarkan masalah atasan kita, kemungkinan besar dia akan mendengarkan masalah kita juga, dan itu menguntungkan dua belah pihak. Jika ingin didengar, mulailah dengan mendengarkan orang lain.
Yang paling penting, kita harus menjaga sikap kita di depan atasan. Jangan sampai kita terlihat sebagai orang yang tidak menghormati atasan.