Mengatur Nada Berbicara yang Pas Saat Berkomunikasi

Saat kita sedang berbicara dengan orang lain, kita sudah berkomunikasi dengan orang tersebut secara verbal. Tentunya, komunikasi tak hanya dilakukan secara verbal saja, tapi juga non verbal seperti gerak-gerik atau gestur tubuh, dan juga kontak mata. Meski demikian, tetap saja komunikasi yang utama adalah komunikasi secara verbal. Untuk itu, kita perlu menjaga nada berbicara kita agar terdengar pas dan tak terkesan mengintimidasi lawan bicara. Caranya adalah sebagai berikut.

1. Variasikan nada

Ilustrasi variasi nada (Pixabay)

Dalam berbicara, nada yang sering kita gunakan adalah nada naik dan nada turun. Usahakan kita menggunakan kedua nada tersebut, bukan berbicara dalam nada yang sama atau monoton. Menggunakan variasi nada bisa memperjelas maksud kita dalam berbicara. Contohnya, menggunakan nada yang meninggi menegaskan bahwa kita sedang bertanya pada lawan bicara, dan nada bicara yang menurun menandakan bahwa kita memberikan suatu pernyataan pada lawan bicara.

2. Atur kecepatan bicara

Ilustrasi kecepatan (Pixabay)

Mungkin ada beberapa orang yang terbiasa berbicara dalam kecepatan tinggi. Memang hal itu akan menghemat waktu, namun dampaknya lawan bicara akan lebih sulit mengerti apa maksud yang sedang dibicarakan oleh orang tersebut. Agar komunikasi lebih efektif, sebaiknya kecepatan bicara perlu diatur. Caranya adalah latihan menyebutkan kata per kata dalam waktu yang lambat, namun tidak terlalu lambat. Jika sudah terbiasa, maka lama-kelamaan kita akan bisa berbicara dengan wajar, dan maksud yang ingin disampaikan juga jelas.

3. Jangan berteriak

Ilustrasi berteriak (Pixabay)

Tentunya akan sangat menyebalkan jika kita berbicara dengan seseorang, namun orang tersebut mengeluarkan suara yang cukup lantang, sehingga terkesan dia orang yang agresif dan sedang memarahi kita. Karena itulah, kita harus berbicara dengan suara yang wajar, tidak seperti berteriak, namun tidak juga seperti sedang berbisik. Untuk bisa mengatur suara kita, maka kita perlu latihan bernapas dengan diafragma. Latihan pernapasan ini bisa membuat suara yang kita keluarkan lebih maksimal tanpa memaksa kita untuk berteriak.

4. Jangan bergumam

Ilustrasi bergumam (Pixabay)

Seperti disebutkan sebelumnya, suara yang kita keluarkan jangan sampai terdengar seperti berteriak, atau seperti berbisik. Jangan pula terlihat seperti bergumam. Bergumam hanya membuat bingung lawan bicara kita, dan komunikasi jadi kurang efektif. Lebih buruk lagi, mungkin lawan bicara justru akan menyangka kita mengucapkan kalimat yang tak ingin mereka dengar secara sengaja.

5. Rekam suara

Ilustrasi merekam (Pixabay)

Yang perlu dilakukan berikutnya adalah terus berlatih. Bila perlu, rekam suara saat latihan, sehingga kita bisa tahu apa perubahan yang sudah bisa kita capai. Bila dalam satu rekaman kita mendengar ada suara yang terlalu lantang, atau terlalu cepat, maka kita bisa mencoba memperbaikinya pada rekaman berikutnya. Dengan begitu, kita akan terbiasa untuk berbicara dengan jelas, namun tidak terlalu lantang dan terlalu cepat.

Bila cara di atas sudah dilakukan, maka dijamin kita akan bisa berbicara dengan nada yang pas dan tidak terkesan mengintimidasi lawan bicara kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *