5 Cara Menghindari Penipuan Rekrutmen Kerja

Bagi yang sedang mencari kerja, atau menunggu panggilan kerja, mendapatkan tawaran kerja merupakan hal yang ditunggu-tunggu. Sayangnya, tak semua tawaran kerja itu benar, karena ada beberapa oknum yang menjadikan tawaran kerja itu sebagai modus penipuan. Agar tak terjebak, berikut ini adalah beberapa cara untuk menghindari penipuan rekrutmen kerja.

1. Identitas pihak rekrutmen

Pastikan bahwa identitas pihak rekrutmen jelas, menggunakan nomor kantor dan email kantor. Jika tidak, Anda harus mewaspadainya. Kerapkali, penipuan rekrutmen kerja menggunakan nomor ponsel pribadi dan bukan email kantor.

2. Cek gaji dan janji yang ditawarkan

Biasanya, penipuan rekrutmen kerja bisa dilihat dari besaran gaji yang kita terima. Bila nominalnya ternyata jauh lebih tinggi dari yang sewajarnya, maka kita patut curiga. Bisa juga kita lihat besaran gajinya sesuai dengan level kita. Misalnya kita adalah pekerja baru yang belum punya pengalaman, tapi ditawari gaji selevel manajer. Bila kita menerima tawaran seperti itu, lebih baik kita selidiki. Jika mencurigakan, maka patut kita tolak, karena kemungkinan besar tawaran itu adalah penipuan.

Selain soal gaji, ada juga tawaran kerja yang memberikan janji-janji manis dan tidak tertulis atau dengan kata lain hanya omongan belaka dengan maksud ingin menjebak kita. Misalnya janji naik gaji dalam waktu dua bulan. Intinya, jika tak ada kontrak perjanjian, maka jangan langsung percaya.

3. Cek deskripsi pekerjaan dengan seksama

Untuk perusahaan yang benar atau asli, biasanya mereka akan mencantumkan deskripsi pekerjaan dengan jelas, seperti apa pekerjaan kita, kita di divisi mana, sampai dengan ke mana arah perusahaannya. Bila hal tersebut tidak tercantum atau tidak terdapat di dalam deksripsi lowongan kerja, serta perusahaan tidak bisa menjawabnya bila kita tanyakan, maka bisa dipastikan bahwa lowongan atau rekrutmen kerja itu adalah penipuan.

4. Curiga Jika Diminta Uang

Terkadang, ada saatnya kita mendapatkan panggilan dari sebuah perusahaan, namun panggilan itu bukan panggilan untuk mengikuti proses rekrutmen, melainkan langsung diterima kerja. Bila kita menerima tawaran seperti itu, sebaiknya kita tolak, karena belum tentu kita benar-benar diterima kerja, dan malah nantinya justru dimintai sejumlah uang untuk bisa mengisi posisi yang kita lamar.

5. Jangan langsung memberi data diri

Tak jarang, perusahaan yang berusaha menipu kita akan meminta data diri kita. Sebaiknya kita jangan langsung berikan data diri kita begitu saja, apalagi data yang diminta ternyata tak berhubungan dengan pekerjaan, misalnya nomor rekening bank atau malah data surat-surat penting seperti surat kepemilikan rumah dan kendaraan. Bila sudah begitu, maka kita harus menolaknya, daripada data kita disalahgunakan.

Semoga cara di atas bisa menghindarkan kita dari penipuan rekrutmen kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *