Cerdas Berbicara, Bukan Banyak Berbicara
Berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling umum digunakan. Karena dengan berbicara, lawan bicara jadi tahu maksud dari pesan yang ingin kita sampaikan. Meski demikian, terkadang ada orang yang memiliki kebiasaan untuk bicara tanpa henti dan tidak memberikan kesempatan orang lain untuk berbicara. Banyak berbicara bukanlah suatu hal yang baik, dan kita harus bisa menjadi orang yang cerdas dalam berbicara. Berikut ini adalah beberapa cara cerdas dalam berbicara.
1. Perhatikan penggunaan kata
Penggunaan kata saat kita berbicara menunjukkan kita orang yang cerdas atau tidak. Bila kita terlalu sering menggunakan kata yang tak dimengerti orang lain, atau menggunakan kata yang tidak pada tempatnya, alih-alih dianggap cerdas, kita akan dianggap sebagai orang yang hanya banyak bicara. Hindari pula memberikan penjelasan yang bertele-tele, karena melakukan hal tersebut hanya membuat kata-kata yang keluar dari mulut kita jadi kurang berguna, ditambah lagi lawan bicara belum tentu mengerti maksud yang ingin kita sampaikan.
2. Bicara tegas, bukan bicara keras
Bicara tegas berbeda dengan bicara keras. Bicara tegas biasanya ditunjukkan dengan suara yang lantang dan penuh percaya diri. Hal itu jelas berbeda dengan bicara keras, yang hanya berbicara dengan volume tinggi, atau berteriak, karena berbicara keras hanya akan membuat polusi suara yang berakibat pada terganggunya pendengaran lawan bicara, apalagi jika isi pembicaraannya bukanlah sesuatu yang penting.
3. Perhatikan siapa lawan bicaranya
Sebelum berbicara, ada baiknya kita perhatikan dulu siapa lawan bicara kita. Tentunya, berbicara dengan atasan berbeda dengan saat kita berbicara ke rekan kerja yang seumuran. Selain posisi atau umur, kita juga harus perhatikan suasana lawan bicara, apakah dia sedang sibuk, sedih, atau memikirkan hal yang penting. Bila lawan bicara sedang dalam kondisi tersebut, kita harus bertindak bijak dengan tidak mengajaknya berbicara.
4. Berbicara sesuai kebutuhan
Berbicara memang bisa dibilang satu kebutuhan, yaitu untuk kebutuhan komunikasi. Namun bukan berarti kita bisa bebas berbicara tanpa melihat waktu dan tempat. Berbicara cerdas artinya kita bisa memilah kapan kita harus bicara, dan kapan kita harus diam. Selain itu, kita juga harus berpikir sebelum bicara, apakah pembicaraan kita itu akan bermanfaat, atau justru akan menimbulkan masalah untuk orang lain. Intinya, berbicaralah seperlunya saja.
5. Isi pembicaraan berbobot
Terakhir, ketika bicara, kita harus memiliki pembicaraan yang berbobot, seperti misalnya berbagi ilmu pengetahuan, atau pengumuman penting. Dengan begitu, pembicaraan kita jadi bermanfaat bagi orang lain, dan bukan sekadar kata-kata belaka. Hindari pembicaraan kurang penting seperti bergosip atau hal-hal yang tak perlu lainnya, karena jika melakukan pembicaraan yang kurang baik, justru kita akan terlihat kurang cerdas dalam berbicara di mata orang lain.
Jadi, pilih mana? Cerdas berbicara, atau banyak berbicara?