Agar Persuasi Efektif, Gunakan Sudut Pandang Pembicaraan Positif

Dalam berkomunikasi, kita harus bisa menciptakan kesan pertama yang baik dan positif. Karena hanya dengan itulah kita bisa berkomunikasi secara efektif, sekaligus bisa membuat persuasi yang kita buat terhadap orang lain lebih efektif. Tentunya, agar komunikasi bisa berjalan dengan baik dan efektif, kita juga harus membicarakan hal-hal yang positif, bukan hal yang berkonotasi negatif.

Faktanya, membicarakan hal yang baik dan positif membutuhkan waktu lebih lama, karena kita harus mampu membangun suasana baik terlebih dulu sebelum akhirnya ke inti pembicaraan. Kita harus membuat lawan bicara nyaman terlebih dulu, baru setelah itu kita bisa membicarakan tentang sesuatu yang ingin kita sampaikan dari awal. Meski memakan waktu lebih lama, namun komunikasi ini diperlukan, terutama untuk negosiasi.

Beberapa contoh yang bisa kita ambil mengenai pembicaraan hal-hal yang baik dan positif antara lain adalah soal pemindahan atau mutasi kerja. Sekilas, pemindahan kerja bisa diartikan negatif oleh beberapa orang, namun kita harus bisa mengambil sisi positif dari pemindahan kerja itu. Kita bisa mengartikan pemindahan kerja itu sebagai kesempatan untuk menambah pengetahuan, memperluas wawasan, serta meningkatkan skill kepemimpinan dalam berbagai situasi. Dengan begitu, orang lain juga akan memiliki tanggapan yang sama dengan kita. Artinya, kita telah berhasil melakukan persuasi pada orang lain, karena telah terjadi kesepakatan.

Tak hanya tentang topik pembicaraan saja, kita bisa membahas hal-hal positif terkait personal seseorang. Hal ini berguna untuk membuat orang lain jadi lebih percaya diri. Misalnya, ada karyawan baru di kantor kita. Kita bisa melihat sisi positif dari karyawan baru itu, seperti nama yang bagus, atau paras yang menawan. Dengan begitu, karyawan baru itu merasa bahwa dirinya adalah salah satu dari yang terbaik, sehingga berdampak positif pada kinerjanya, dan akan selalu semangat dalam bekerja.

Jadi, dengan kata lain, pembicaraan dari sudut pandang positif bisa menjadi motivasi untuk orang lain. Namun kita juga perlu berhati-hati, karena tidak semua hal positif bisa menjadi motivasi seseorang. Contohnya kita memuji penampilan seseorang, namun karena penampilannya bukanlah sumber motivasinya, mama dia tak akan terpengaruh dengan pujian kita. Jika kita bisa menemukan sumber motivasi yang tepat, maka seperti yang disebutkan sebelumnya, hal tersebut bisa meningkatkan motivasi serta kinerjanya menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, dalam berkomunikasi, usahakan untuk bisa mengambil sisi positifnya, karena akan berdampak positif dalam komunikasi itu sendiri, seperti lebih efektif tanpa menimbulkan konflik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *