Tips Memimpin Tim dengan Anggota yang Lebih Senior

Dalam dunia kerja, bukan tak mungkin bila seseorang yang terbilang junior, kemudian kariernya bisa menanjak dan akhirnya bisa menjadi pemimpin. Dampaknya, junior itu lalu menjadi atasan dari para seniornya. Tentu hal ini bisa membuat keadaan sedikit canggung. Agar tak terus canggung, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memimpin tim dengan anggota yang lebih senior. Apa saja?

1. Menjadi komunikator handal

Sebagai seorang pemimpin, apalagi jika memimpin tim dengan anggota lebih senior, membutuhkan skill komunikasi yang baik. Jangan sampai komunikasi hanya berjalan satu arah, namun jalinlah komunikasi dengan anggota tim yang lebih senior. Hindari pula kesan hanya mau memerintah seenaknya hanya karena sudah menjadi atasan dari mereka. Intinya, jalinlah hubungan baik dengan anggota yang lebih senior.

2. Tetap Respect

Memiliki anggota tim yang lebih senior, artinya mereka memiliki pengalaman lebih banyak dibanding kita yang terbilang masih baru meski menjadi atasan mereka. Karena itulah, kita harus menghargai mereka, mulai dari pendapat mereka, sampai dengan kinerja mereka. Jangan sampai kita menjadi pemimpin yang congkak, yang maunya menang sendiri tanpa mau menghargai orang lain, karena hal itu akan membuat kita sendiri tak dihargai orang lain sebagai pemimpin.

3. Tetap Rendah Hati

Umumnya, jika menjadi pemimpin tim yang anggotanya lebih senior, kita cenderung pamer keahlian, karena menganggap anggota tim kita itu meragukan atau meremehkan keahlian kita sebagai pemimpin. Redam keinginan untuk pamer itu, dan utamakan kepentingan bersama atau tim. Kita tetap harus rendah hati.
Jika kita bisa bekerja dengan baik, maka secara tak langsung kita juga sudah bisa membuktikan bahwa kita memang pantas menjadi seorang pemimpin.

4. Bersikap Tenang dan Bijak

Menjadi seorang pemimpin mengharuskan kita untuk tetap tenang dalam berbagai situasi, sehingga kita bisa tetap produktif. Jangan sampai kita menjadi sosok pemimpin yang tak tenang, karena hal itu justru akan menjadi sumber masalah, yang kemudian membuat seluruh anggota tim jadi tak produktif. Hilangkan pikiran kalau kita tak pantas jadi pemimpin hanya karena kita lebih junior dibanding senior kita. Tunjukkan kemampuan kita sebagai pemimpin yang baik.

5. Jadi Sosok Penengah

Sebagai pemimpin, kita harus bisa mendapatkan respek dari bawahan, meski mereka lebih senior. Jangan sampai bawahan kita justru merasa terpaksa melakukan perintah kita. Intinya, kita harus menjadi sosok yang dihormati, bukan sosok yang ditakuti. Agar bisa mendapat respek dari bawahan, maka kita harus bisa mengerjakan tugas kita dengan baik, melewati semua tantangan tanpa masalah, dan merangkul semua anggota tim tanpa pilih kasih. Kita juga harus bisa menjadi penengah jika terjadi konflik internal.

Itulah beberapa tips agar kita bisa menjadi pemimpin anggota tim yang lebih senior. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *