Strategi Surprising Communication

Seperti halnya film, dimana penonton menduga-duga alur ceritanya seperti apa, komunikasi juga ternyata memiliki hal serupa. Sebelum seseorang berbicara, orang lain sudah memiliki dugaan tertentu terkait apa yang ingin dibicarakan. Contohnya seperti atasan yang memanggil bawahannya, maka bawahannya memiliki dugaan mengenai apa alasan atasannya menanggilnya, bisa soal pekerjaan, bisa soal jabatan, atau hal lainnya.

Bila seseorang itu bisa menerima kabar membahagiakan, melebihi dugaannya, maka itulah yang dinamakan surprising communication atau komunikasi kejutan. Kata-kata yang kita ucapkan pada orang lain dan bagaimana cara kita menyampaikannya berpengaruh pada keyakinan orang yang mendengarnya. Komunikasi kejutan ini tidak menyampaikan hal-hal baik atau kabar gembira di awal pembicaraan, namun justru mengutarakan berbagai hal yang umum, barulah setelah itu menyampaikan kejutan istimewa di akhir pembicaraan.

Contoh sederhana adalah ketika perusahaan ingin memberikan bonus tahunan, maka perusahaan tak langsung memberi kabar bahwa mereka ingin memberikan bonus tahunan, melainkan ‘berputar’ dahulu dengan menyampaikan hal-hal yang tidak kondusif, seperti misalnya krisis ekonomi, atau kondisi keuangan perusahaan. Barulah setelah itu, perusahaan bisa menyampaikan bahwa mereka tetap memberikan bonus tahunan sebagai penghargaan untuk karyawan berprestasi.

Secara garis besar, melakukan komunikasi kejutan, dalam hal positif tentunya, adalah menyampaikan kabar gembira yang melebihi harapan, dugaan, atau ekspektasi orang lain. Seperti yang disebutkan sebelumnya, contohnya antara lain adalah soal bonus tahunan. Seorang karyawan mungkin tahu jika dia sudah bekerja keras dan dia layak mendapat kenaikan gaji. Harapan umumnya, dia akan naik gaji, namun sebagai elemen kejutan, dia mendapat kenaikan gaji sekaligus bonus tahunan.

Intinya, yang namanya kejutan, harus memiliki unsur yang tak terduga. Karena itulah, dalam komunikasi kejutan ini, tidak ada yang namanya menjual harapan di awal pembicaraan, namun justru mengungkap fakta-fakta yang umum terjadi, kemudian memberikan kejutan yang tak terduga sebelumnya. Seperti disebutkan dalam awal tulisan ini, memberikan kejutan ini mirip seperti dalam film, yang memberikan alur cerita yang tak terduga, dan bisa memberikan kepuasan pada para penontonnya.

Sebagai seorang pemimpin, wajib kiranya bisa menguasai komunikasi kejutan ini, sehingga para bawahannya bisa lebih antusias dalam bekerja, serta membentuk tim yang lebih solid dan suasana kerja yang lebih dinamis. Pembahasan terkait komunikasi kejutan ini bisa dibaca lebih lanjut dalam buku “Effective Leadership Communication” yang bisa didapatkan di toko buku Gramedia terdekat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *