Kesalahan Generasi Milenial dalam Dunia Kerja yang Harus Dihindari

Beberapa tahun belakangan ini, dunia kerja sudah didominasi oleh generasi milenial. Tak heran jika dunia kerja saat ini sudah berbeda dibandingkan dengan dunia kerja pada zaman dulu. Meski demikian, generasi milenial ini bukan tanpa celah dalam dunia kerja, seperti kata pepatah, tak ada yang sempurna. Berikut ini adalah beberapa kesalahan generasi milenial dalam dunia kerja, yang tentunya harus kita hindari.

1. Terlambat mengenal dunia kerja

Kesalahan yang pertama adalah generasi milenial terlambat mengenal dunia kerja. Sebabnya bisa beberapa macam, namun yang paling umum adalah mereka terlalu fokus pada dunia akademik, sehingga mereka tak merasakan dunia kerja yang nyata. Akibatnya, beberapa generasi milenial merasa ‘kaget’ dan justru tertekan saat sudah benar-benar memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, tak ada salahnya kita mencoba untuk magang atau kerja paruh waktu meski kita masih menyandang status sebagai mahasiswa.

2. Mengejar gelar dibanding skill

Mungkin ada yang beranggapan, bahwa gelar merupakan segalanya. Padahal, hal itu tak sepenuhnya benar. Memiliki gelar yang banyak memang tidak salah, bahkan bagus, namun gelar itu hanya berarti jika kita memang benar-benar mendalami ilmu yang sudah kita dapatkan ketika kuliah. Percuma saja kita memiliki banyak gelar, namun ketika kita disuruh memperlihatkan keterampilan kita, kita malah kebingungan dan tak mampu melakukan yang disuruh. Sebaiknya kita mendalami ilmu dari gelar yang kita miliki itu.

3. Terlalu idealis

Kesalahan berikutnya adalah beberapa generasi milenial terlalu idealis. Orang yang idealis cenderung menganggap dirinya adalah yang paling benar, dan tak melihat realita sebenarnya yang terjadi di sekitar mereka. Terlalu idealis bisa membuat kita gagal dalam dunia kerja, karena dunia kerja tak bekerja seperti yang kita inginkan, melainkan kita yang harus menyesuaikan diri.

4. Mindset hidup untuk bekerja

Ada yang menganggap bahwa hidup untuk bekerja. Namun mindset tersebut salah besar. Pasalnya, mindset seperti itu malah membuat kita terlalu berkutat dengan pekerjaan full 24 jam, sehingga jadi tak memiliki kehidupan lain di luar pekerjaan. Yang lebih tepat adalah bekerja untuk hidup, karena dengan begitu, kita lebih termotivasi bahwa apa yang kita kerjakan adalah untuk kehidupan kita, untuk kebutuhan kita dan juga kita bisa tahu batasan kita, dan tak memaksakan diri untuk bekerja.

5. Kurang bisa mengatur keuangan

Banyak generasi milenial yang malu untuk mengakui bahwa uang merupakan salah satu hal yang penting, dan bisa jadi merupakan salah satu alasan utama kita bekerja. Tak sedikit dari mereka yang justru menghamburkan gajinya tanpa bisa mengelolanya dengan baik. Sebagai generasi milenial, penting kiranya untuk bisa mengatur keuangan, sehingga bila kondisi kita sedang tak baik atau dalam kondisi terdesak, maka kita masih memiliki tabungan, yang mungkin bisa menyelamatkan kita.

Semoga kita tak melakukan kesalahan seperti yang sudah disebutkan di atas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *