Agar Komunikasi Direspon dengan Efektif

Dalam konteks komunikasi profesional seorang pemimpin tidak harus selalu memakai teknik komunikasi persuasif. Pada situasi yang memerlukan keputusan dan tindakan yang cepat cara paling efektif adalah menggunakan teknik asertif.

Komunikasi asertif adalah ketegasan berkomunikasi secara langsung tanpa terganggu dengan apa yang mungkin dipikirkan oleh orang lain. Tujuan dari teknik ini adalah untuk mendapatkan respon cepat terhadap sebuah perintah atau kondisi.

Namun untuk berkomunikasi secara asertif pemimpin harus memiliki kepercayaan diri. Jangan perlihatkan sikap ragu-ragu. Sebaliknya tunjukkan pada anak buah bahwa apa yang Anda pikirkan adalah sebuah keputusan bulat yang sudah dipikirkan secara baik.

Ketika harus berkomunikasi secara asertif berikan bukti dan fakta yang mendukung. Hal ini akan memperkuat argumen Anda dan memperkecil kemungkinan bawahan akan menolak perintah tersebut. Jika bisa berkata tegas disertai dengan bukti Anda tidak perlu khawatir bawahan akan menilai Anda adalah seorang atasan yang otoriter.

Kini pertanyaannya kapan sebaiknya komunikasi asertif dilakukan?

1. Saat menyampaikan penolakan terhadap suatu pendapat atau penawaran

Ketika dalam sebuah rapat terjadi perbedaan pendapat padahal keputusan harus segera diambil Anda dapat menggunakan cara komunikasi asertif. Katakan bahwa Anda menghargai berbagai perbedaan namun untuk saat ini setiap orang wajib mengikuti hal-hal yang sudah diputuskan. Penyesuaian akan terus dilakukan sambil melihat dampak dari diambilnya kebijakan tersebut.

2. Saat harus menyatakan sikap, kesimpulan, dan keputusan

Teknik komunikasi asertif diperlukan juga saat harus menyatakan sikap. Contohnya, “Kita perlu menggunakan software ini karena terbukti efektif dilakukan oleh lebih dari 1.000 perusahaan multi industri dan sanggup menghasilkan efisiensi proses lebih dari 50% waktu yang digunakan selama ini”

3. Saat meminta dukungan kerja dan memberikan perintah untuk ditaati

Berbicara tegas dan jelas (asertif) juga diperlukan saat Anda membutuhkan reaksi langsung. Misalnya, “Jika kita tidak melakukan penghematan sekarang maka hal tersebut akan berdampak pada keuangan kita”. Hal ini akan menggerakan orang lain untuk melakukan hal yang Anda minta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *