Era Digital, Ini 5 Inovasi yang Harus Dilakukan Toko Ritel Agar Ramai
Dasepsuryanto.com – Zaman sekarang, semua sudah serba online. Orang-orang tak perlu datang ke toko jika ingin membeli sesuatu. Cukup buka komputer, website resmi dari tempat yang mau didatangi, lalu pilih barang yang mau dibeli.
Pembayaran juga dipermudah dengan melakukan pembayaran online dengan kartu kredit. Barang pun akan diantar ke rumah Anda, sehingga Anda tak perlu keluar rumah.
Namun, kemajuan zaman ini juga berimbas pada ranah ritel. Banyak toko jadi sepi pengunjung, karena mereka bisa beli dari rumah.
Jika tempat itu memiliki website sendiri maka tak akan jadi masalah, tapi bagaimana bila tidak? Agar bisa ramai kembali, Anda bisa melakukan 5 inovasi ini, seperti dilansir dari Enterpreneur.com.
1. Pengalaman unik
Jika toko Anda tak menyediakan apapun untuk pengunjung, mungkin mereka akan bosan, dan tak akan kembali lagi.
Anda bisa mencoba menerapkan sesuatu di dalamnya, seperti misalnya spot selfie, atau tempat khusus untuk mengadakan pesta.
Hal serupa sudah dilakukan oleh Macy’s Shop di Manhattan, Amerika Serikat. Toko itu mendirikan satu lantai khusus yang dinamakan One Below, di mana di dalamnya terdapat spot selfie, teknologi AR, dan juga aksesoris yang dibuat dari printer 3D.
Tentu saja, inovasi itu akan membuat pengunjung betah berada di dalamnya. Anda juga bisa melakukan hal yang serupa.
2. Omnichannel
Omnichannel merupakan kombinasi dari berbagai macam cara untuk berbelanja, namun tetap memberikan rasa yang sama. Omnichannel ini meliputi tempat fisik, website, mobile commerce, ataupun media sosial.
Misalnya, seorang pelanggan membrowsing barang pada website di pagi hari, berhenti sebentar untuk bekerja, lalu melakukan pembelanjaan melalui aplikasi di ponsel mereka saat makan siang, dan kemudian ia bisa mengambil barang belanjaannya di toko sepulang kantor.
Jika dirasa kurang pas, pelanggan juga bisa mengembalikan barang yang dibelinya secara online dan menukarnya dengan ukuran atau kondisi barang yang lebih pas.
Dengan menerapkan omnichannel seperti itu, toko fisik tak akan sepi.
3. Memanfaatkan teknologi
Pernahkah Anda melewati suatu toko di suatu daerah, dan kemudian Anda mendapatkan SMS berisikan notifikasi bahwa sedang ada promo di toko yang Anda lewati tadi? Itulah yang dimaksud dengan memanfaatkan teknologi di sini.
Teknologi itu sudah diatur sedemikian rupa, sehingga jika ada orang yang melewati tokonya, maka mereka akan mendapatkan notifikasi di smartphone mereka. Dengan demikian, kemungkinan mereka akan datang ke tokonya untuk membeli sesuatu karena sedang ada promo.
4. Layanan dalam toko
Semua memang sekarang bisa dibeli lewat internet, namun bukan berarti semua barang yang Anda inginkan harus Anda beli melalui internet. Anda juga bisa datang ke tokonya secara langsung.
Memang, sekarang banyak yang beralih ke online. Namun, ada juga yang tadinya hanya toko online, kemudian membuka toko fisiknya. Contohnya seperti Amazon, yang diperuntukkan bagi orang yang ingin memegang secara langsung barang yang ingin mereka beli.
Karena itu, layanan harus ditingkatkan, seperti adanya layanan mengantar barang ke rumah pada hari yang sama, jika pelanggan tak ingin membawa barang-barangnya karena merasa repot.
Dengan begitu, pelanggan akan merasa bahwa toko itu memberikan pelayanan yang terbaik, dan mungkin akan datang lagi di kemudian hari.
5. Mengatur barang
Bagi Anda yang sering belanja online, mungkin sering melihat ada menu yang menunjukkan barang yang populer dibeli oleh kebanyakan orang. Atau jika Anda mengunduh aplikasi di Google Play Store atau App Store, maka keduanya akan memperlihatkan aplikasi mana yang populer dan banyak diunduh.
Beranjak dari sana, sebaiknya toko fisik juga melakukan hal yang sama, yaitu mengatur posisi barangnya sesuai dengan popularitasnya. Hal ini sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh para penjual kaset dan CD, yang meletakkan CD album populer di sebuah rak khusus, bertuliskan Best Seller.
Dengan melakukan 5 inovasi di atas, semoga saja toko fisik Anda akan kembali ramai dikunjungi pelanggan.