DasepSuryanto.com - Komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Namun, masih banyak yang belum mengetahui pentingnya memperdalam kemampuan komunikasi, dan memperlakukannya hanya sebagai penyalur suara saja.
Itulah sebabnya dalam kehidupan sehari-hari, masih sering kita lihat perdebatan, pertikaian, konflik, pertentangan, saling menuntut, dan ketidaksepakatan.
Semua itu terjadi karena pesan disampaikan secara apa adanya, tanpa memperhatikan situasi dan kondisi si penerima pesan.
Pentingnya menjadi pendengar yang baik
Kita akan lebih mudah berkomunikasi dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara saat kita memiliki empati. Penerapan sikap berempati dalam berkomunikasi dimulai dengan menjadi pendengar yang baik, sebelum orang lain mendengarkan kita.
Setiap orang pada umumnya ingin didengarkan lebih dulu. Kita akan selalu mendapat penerimaan dari lawan bicara kita saat kita sungguh-sungguh mendengarkan dan memahami apa yang dimaksud oleh lawan bicara kita.
Proyek atau program perusahaan bisa macet di tengah jalan gara-gara komunikasi yang buruk. Jika diusut asal mulanya, sering kali masalahnya adalah kurangnya kemampuan mendengarkan.
Sebaik apapun komunikasi seseorang, tanpa diiringi dengan kemampuan mendengarkan, komunikasi yang dilakukan tidak akan efektif.
Kemampuan mendengarkan secara aktif merupakan proses untuk mendapatkan informasi, yang tujuannya untuk memahami pembicaraan secara objektif.
Saat kita terlatih mendengarkan dan berusaha memahami orang lain terlebih dahulu, pada akhirnya orang lain juga akan terpengaruh untuk mudah mendengarkan, memahami, dan menerima pendapat kita.
*Tulisan ini sudah pernah terbit di buku Effective Leadership Communication karya Dr. Dasep Suryanto, A.T., M.M., silahkan baca di sini.