QnA: Apakah Bijak Resign karena Masalah Gaji?
DasepSuryanto.com – “Apakah bijak resign karena masalah gaji? Apa yang harus dipertimbangkan sebelum meninggalkan perusahaan yang sudah mengangkat saya menjadi karyawan tetap ini.”
Pertanyaan sangat menarik dari sahabat Rudi.
Ada dua hal besar penyebab seseorang resign dari perusahaan. Karena kuatnya tarikan dari luar, atau besarnya dorongan dari dalam. Disebabkan oleh Pull factor atau Push factor.
Pull Factor. Seseorang resign karena tarikan dari Perusahaan di luar sana sangat kuat. Menawarkan gaji lebih besar, kendaraan lebih bagus, perusahaan lebih berkelas, kompensasi dan benefit lain lebih menarik, nilai-nilai perusahaan lebih cocok, dll.
Push Factor. Bisa juga karyawan resign karena daya dorong dari internal perusahaan yang sangat kuat. Bermasalah dengan atasan, gaji rendah, kompensasi & benefit tidak sesuai, karir mandeg, tidak ada progam development, dll.
Dua factor inilah yang membuat seseorang resign dari perusahaan. Dan gaji merupakan salah satu penyebab dari push factor.
Bolehkah Resign Karena Masalah Gaji?
Pertanyaannya, apakah boleh resign karena masalah gaji. Jawabannya boleh-boleh saja, sah-sah saja. Misalnya anda merasa gajinya lebih rendah dibanding dengan jabatan sama pada perusahaan lain. Selama anda telah membandingkan pada posisi dan industri yang sama. Dalam membandingkan gaji tentu harus dibandingkan secara total package. Umumnya dihitung income setahun. Mengapa demikian? Karena ada model perusahaan yang membayar gaji bulanan kecil namun bonus tahunan besar. Dan ada juga yang sebaliknya.
Yang perlu diingat adalah, umumnya gaji setara dengan tugas dan tanggung jawab. Jangan mengharapkan gaji lebih besar, namun kerjaan lebih sedikit. Menurut saya fokuslah mencari kesempatan untuk berkontribusi lebih banyak, uang akan mengikuti.
Ingat! Dalam proses resign dari sebuah perusahaan, tentu profesionalisme tetap harus dijaga.
1. Mengajukan resign minimal sebulan sebelumnya, semakin tinggi jabatannya, biasanya semakin lama dibutuhkan waktu resign.
2. Selesaikan dulu project-project sesuai komitmen.
3. Selalu menyiapkan second layer/successor. Agar ketika anda meninggalkan perusahaan, sudah ada kader anda yang siap menggantikan.
4. Tidak membawa dan memanfaatkan data perusahaan untuk kepentingan pribadi.
5. Tetap bekerja penuh semangat hingga masa kerja berakhir.
Salam indahnya berbagi.