Sumber Motivasi dalam Komunikasi

DasepSuryanto.com – Saat menghadapi karyawan baru, umumnya perusahaan atau manajemen berharap karyawan tersebut memiliki motivasi untuk bekerja maksimal, menunjukkan kinerja yang baik, bisa mengikuti aturan, budaya dan nilai perusahaan, serta mendukung tujuan perusahaan.

Dengan inisiatif menggunakan hal-hal baik, kita bisa mulai memberikan  pujian kepada hal-hal yang baik dari karyawan baru tersebut.

Misalnya, jika namanya terkesan indah, kita bisa memuji namanya dan menanyakan arti namanya. Jika senyumnya indah, kita bisa menggunakannya sebagai hal baik untuk memulai pembicaraan.

Selanjutnya, hal baik terkait situasi karyawan baru tersebut. Kita bisa menyampaikan bahwa sebagai karyawan baru, dia berhasil memenangkan persaingan ketat, yakni lolos seleksi dari sekian pelamar (sebutkan jumlah kandidatnya).

Kita bisa menyampaikan bahwa dia adalah salah satu dari yang terbaik. Semua yang baik itu bisa menjadi modal untuk terus membuktikan bahwa dirinya adalah yang terbaik.

Kunci menggunakan hal-hal baik dalam komunikasi berarti memanfaatkan hal-hal baik untuk menjadi sumber motivasi seseorang.

Hati-hati dalam melakukannya karena tidak semua hal baik menjadi sumber motivasi. Misalnya kita memuji penampilan yang baik, padahal penampilan bukanlah sumber motivasinya.

Selain itu, perhatikan juga cara kita menyampaikan pujian tentang hal baik itu karena bisa saja disebut berlebihan atau lebay. Oleh karena itu, kita perlu memulainya dengan “common sense,” yakni menggali lebih dahulu hal-hal baik tentang minat, hobi, favorit, dan hal-hal lain yang menyenangkan.

Dengan menggunakan sumber motivasi yang tepat, seseorang merasa diperhatikan dan merasa bahwa ternyata semua yang dibicarakan adalah demi kebaikan dan keuntungannya, tidak serta merta demi perusahaan saja.

Walaupun sesungguhnya kepentingan perusahaan sudah terpenuhi, hal tersebut tidak perlu disampaikan secara vulgar.

Bagaimanapun, prinsip menggunakan hal baik untuk memotivasi seseorang harus memperhatikan kepentingan pihak lawan bicara, bukan sebaliknya. Ingat. Apapun hal baik yang kita sampaikan, sasarannya adalah membangkitkan motivasi.

 

 

*Tulisan ini sudah pernah terbit di buku Effective Leadership Communication karya Dr. Dasep Suryanto, A.T., M.M., silahkan baca di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *