DasepSuryanto.com - Cara berkomunikasi dalam situasi konflik adalah menghindari subjektivitas. Pembicaraan diarahkan pada objektivitas supaya permasalahan dapat dilihat secara objektif.
Tujuannya adalah saling memahami bahwa pertikaian yang terjadi disebabkan oleh perbedaan pendapat, bukan masalah antarpribadi atau individu.
Banyak pertikaian terjadi berlarut-larut, bahkan makin parah, karena inti permasalahan tidak dicari secara objektif dan spesifik. Alih-alih menemukan titik temu, sering kali yang terjadi justru perbedaan pendapat makin besar.
Solusi untuk meredakan konflik adalah mencari titik temu tentang inti permasalahan.
Makin duduk persoalan atau inti dari permasalahan yang diperdebatkan dikenali, makin jelas langkah penyelesaiannya.
Contoh, jika perdebatannya tentang pekerjaan, pekerjaan mana yang dipermasalahkan? Apakah cara kerja, prosedur kerja, atau hasil kerja?
Makin spesifik dan makin mengerucut pada satu inti persoalan, makin mudah masalah diselesaikan. Apa pun perdebatannya, bawalah pada inti permasalahannya secara objektif.
Berpihak pada dua pihak berarti mengenali duduk permasalahan secara objektif. Fokuslah pada penyelesaian masalah yang diperdebatkan, bukan pada dua pihak yang berdebat.
*Tulisan ini sudah pernah terbit di buku Effective Leadership Communication karya Dr. Dasep Suryanto, A.T., M.M., silahkan baca di sini.