4 Pemicu Gagalnya Komunikasi di Lingkungan Kerja!

DasepSuryanto.Com – Komunikasi yang baik bisa berdampak positif pada lingkungan kerja. Dengan adanya komunikasi yang baik di lingkungan perusahaan, maka perusahaan itu bisa maju.

Sebaliknya, jika tak ada komunikasi yang baik dalam suatu perusahaan, maka bisa dipastikan perusahaan itu akan lama berkembang, dan berisiko gagal dan gulung tikar.

Berikut 4 pemicu gagalnya komunikasi dalam lingkungan kerja yang harus dihindari, seperti dikutip dari Timedoctor.com.

1. Banyak berbicara

Dalam komunikasi, kita perlu untuk lebih banyak mendengar daripada banyak berbicara. Jika dalam satu komunikasi ada orang yang banyak berbicara daripada mendengarkan, maka komunikasi dalam bekerja bisa gagal.

Orang yang banyak berbicara cenderung membicarakan hal yang tak perlu dan biasanya pembicaraannya itu mengenai dirinya sendiri. Orang yang diajak berbicara dengannya pun jadi enggan untuk kembali berbicara padanya, meski dalam urusan pekerjaan sekali pun.

2. Sering berasumsi

Komunikasi yang baik bisa terjalin jika pesan dari satu orang ke orang lainnya bisa tersampaikan. Jika pesannya tidak sampai, maka komunikasi itu masih belum bisa dikatakan baik.

Hal itu kemudian diperparah dengan orang yang lebih sering berasumsi daripada langsung bertanya mengenai hal apa yang masih belum dia mengerti.

Akibatnya, yang dilakukannya sama sekali berbeda dengan apa yang disuruh atasannya, yang kemudian membuat pekerjaannya berantakan. Hal ini juga berimbas pada karyawan lainnya, yang pekerjaannya juga jadi terhambat.

3. Berbicara dengan nada negatif

Orang yang berbicara dengan nada negatif, atau menggunakan kata-kata yang tak pantas, jelas bisa merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Dia bisa saja mencoreng nama baik perusahaan, karena berbicara dengan nada negatif atau menggunakan kata-kata kasar.

Perkataan, selain juga ekspresi wajah dan juga bahasa tubuh, mencerminkan kepribadian seseorang. Jika dalam berkata saja dia sudah kurang baik, maka orang akan menilai kepribadiannya juga kurang baik.

4. Berpikiran tertutup

Sebenarnya ini masih berkaitan dengan poin pertama. Orang yang berpikiran tertutup cenderung lebih banyak berbicara daripada mendengarkan, dan mengabaikan semua masukan yang diberikan padanya.

Orang yang berpikiran tertutup biasanya menganggap dirinya yang paling benar, dan orang yang seperti ini tak cocok untuk kerja di perusahaan, yang mengutamakan kerja sama untuk kemajuan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *