Senyum dan Manfaatnya dalam Komunikasi

DasepSuryanto.Com – Dalam kehidupan, manusia membutuhkan komunikasi dengan manusia lainnya, termasuk dengan orang asing. Aturan tak tertulis dalam berkomunikasi pun cukup banyak, salah satunya adalah senyum.

Ya, dikutip dari Psychologytoday.com, senyum memiliki beberapa manfaat, baik untuk diri kita sendiri, maupun untuk orang lain.

Salah satu manfaat dari senyum adalah bisa melepaskan beberapa hormon dalam tubuh kita, yaitu hormon endorfin, yang berkhasiat mengurangi rasa sakit pada tubuh kita, baik itu sakit fisik maupun psikis.

Lalu, apa manfaatnya untuk orang lain? Umumnya, saat kita tersenyum pada orang lain, maka otomatis orang lain itu akan membalasnya. Sehingga, ia juga akan merasakan manfaat yang sama.

Selain itu, dengan memberikan senyum pada orang lain, kita akan membuat orang lain nyaman, dan tak terasa terancam.

Bentuk Komunikasi Nonverbal

Dalam berkomunikasi, senyum adalah salah satu bentuk komunikasi nonverbal. Dengan melihat orang tersenyum, kita jadi tahu apa yang sedang mereka rasakan, bisa sedang bahagia, bisa sedang malu-malu, atau bisa juga sedang meremehkan lawan bicaranya.

Karena itulah, dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita harus memberikan kesan awal positif, yaitu dengan mengkondisikan senyuman kita.

Tentunya, untuk bisa memberikan kesan awal yang baik, senyuman kita harus tulus dari dalam hati, bukandipaksakan atau dibuat-buat.

Senyum yang tulus dari dalam hati akan lebih enak dipandang, dan akan menghangatkan orang lain. Sementara yang dipaksakan atau dibuat-buat malah justru membuat orang merasa aneh.

Gak cuma itu, senyum juga memiliki manfaat lain, yaitu sebagai penguat dalam diri seseorang. Orang yang tersenyum adalah orang yang bisa mengatasi berbagai macam keadaan. Begitulah menurut Prof. James V. McConnell, seorang ahli biologi dari Amerika Serikat.

Dia berkata, ”orang yang tersenyum cenderung mampu mengatasi, mengajar, menjual dengan lebih efektif, dan membesarkan anak-anak dengan lebih bahagia.”

Prof. James pun melanjutkan, “Terdapat lebih banyak informasi tentang senyuman daripada sebuah kerut di kening. Sebab, senyum itulah yang mendorong semangat, dan merupakan alat pengajaran yang jauh lebih efektif daripada hukuman.”

Jadi, ketika Anda bertemu dengan seseorang yang belum dikenal, sebaiknya dimulai dari memberikan senyum lebih dulu padanya, baru dilanjutkan dengan berbicara padanya, agar kesan awal Anda jadi positif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *