Jadi Pendengar yang Baik, Kunci Pemimpin Sukses

DasepSuryanto.Com – Kriteria pemimpin sukses sebenarnya bukanlah dari ukuran harta. Salah satu kriteria dari pemimpin sukses adalah pemimpin yang mau mendengarkan bawahannya, atau dengan kata lain mau menjadi pendengar yang baik, sehingga pemimpin itu bisa memberikan pengaruh positif untuk bawahannya.

Tentu saja, menjadi pendengar yang baik di sini bukan hanya mendengarkan saja, namun juga memahami, dan kemudian memberikan feedback positif untuk mereka. Menjadi pendengar yang baik bisa mendatangkan berbagai manfaat. Dilansir dari Elcrima.com, berikut ini adalah beberapa manfaat dari menjadi pendengar yang baik.

1. Menunjukkan respek

Menjadi pendengar yang baik bagi orang lain merupakan tanda bahwa seorang pendengar itu menghargai atau respek terhadap orang lain. Tak cuma respek, menjadi pendengar yang baik juga menunjukkan bahwa orang itu peduli pada orang lain.

Seorang ahli psikolog bernama Dr. Joyce Brothers, berkata, “mendengarkan, bukan meniru, mungkin bentuk sanjungan yang paling tulus.” Pada intinya, jika ingin dihargai orang lain, lebih baik menghargai orang lain lebih dulu.

2. Menjalin hubungan baik dengan orang lain

Menjadi pendengar juga mampu menjalin hubungan yang lebih kuat dengan orang lain. Hal itu dikarenakan dari menjadi pendengar yang baik, akan terjalin hubungan saling percaya, yang kemudian akan mempererat hubungan mereka, bahkan ketika mereka baru kenal sekali pun.

Ada satu ungkapan yang berbunyi: “Anda dapat memiliki lebih banyak teman dalam dua minggu dengan menjadi pendengar yang baik, daripada dua tahun dengan berusaha membuat orang lain tertarik pada Anda.”

Ungkapan itu diucapkan oleh Dale Carnegie, seorang penulis, pengajar dan juga motivator asal Amerika Serikat.

3. Menambah pengetahuan

Dengan menjadi pendengar yang baik ternyata juga bisa menambah pengetahuan untuk si pendengar. Pengetahuan yang didapat bisa beragam, mulai dari cara sabar menghadapi orang lain, atau pengetahuan mengenai sikap dan watak dari orang lain.

Meski demikian, jangan sampai merasa bahwa Anda adalah orang yang tahu segalanya dengan mendengarkan orang lain. Anda malah akan dianggap sebagai orang yang sombong, yang kemudian membuat orang lain kehilangan rasa percayanya.

Tetaplah menganggap bahwa pengetahuan itu luas dan tanpa batas, sehingga kita masih harus terus belajar, meskipun kita sudah tak lagi menjadi pelajar.

4. Menghasilkan ide

Ide tak hanya datang dari diri sendiri, namun juga dari orang lain. Ide yang datang dari orang lain ini hanya muncul ketika Anda mau mendengarkan orang lain. Jika tak mau menjadi pendengar yang baik, darimana ide yang harganya bisa mahal itu akan datang?

Ide bisa muncul dari orang yang tak pernah diduga sebelumnya. Menurut pepatah kuno Yunani, “Ketahuilah cara mendengarkan supaya Anda memperoleh keuntungan bahkan dari mereka yang bicaranya buruk.”

5. Membangun loyalitas

Seorang pendengar yang baik akan disukai oleh semua orang. Dengan konsisten mendengarkan dan menghargai orang lain, maka akan timbul loyalitas dari orang lain untuk seseorang yang menjadi pendengar yang baik itu.

Mereka akan menaruh rasa percaya yang tinggi padanya. Ungkapan dari Karl Menninger, seorang psikiater asal Amerika Serikat, berkata, “sahabat yang mendengarkan kita adalah sahabat yang menarik kita ke arahnya dan kita ingn duduk dalam radius mereka.”

Jadi, jika Anda ingin memiliki teman atau sahabat yang loyal, mulailah mendengarkan dan menghargai mereka.

6. Cara terbaik menolong orang lain dan juga diri sendiri

Mungkin, jika dilihat secara sekilas, menjadi pendengar yang baik hanya akan menguntungkan pihak yang didengarkan. Namun, kenyataannya tak seperti itu. Menjadi pendengar yang baik ternyata juga bisa menjadi penolong bagi diri sendiri.

Dengan menjadi pendengar yang baik, akan timbul rasa percaya diri, bahwa Anda bisa menjadi berguna untuk orang lain. Dari rasa percaya diri itu, nantinya akan timbul rasa suka cita, sehingga tak akan ada lagi hal yang bisa membuat Anda sedih.

Dengan mendengarkan orang lain, maka otomatis Anda sudah meringankan bebannya. Oleh karena itu, jangan pernah merasa rugi jadi pendengar. Ingat pula bahwa kita diberikan dua telinga dan satu mulut, yang artinya kita perlu banyak mendengar daripada berbicara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *