"Kemampuan membangun suasana nyaman di setiap tahap komunikasi menentukan keberhasilan kita dalam berkomunikasi, termasuk saat negosiasi."
DasepSuryanto.com, Jakarta Komunikasi yang berfokus pada hal-hal baik memang membutuhkan waktu lebih lama, karena
komunikasi ini tidak langsung menyampaikan pesan utama.
Terkadang sedikit repot memikirkan cara membangun suasana yang baik, positif, dan nyaman di awal, pertengahan, hingga akhir. Karena seolah-olah kita harus berputar-putar dulu sebelum mencapai sasaran komunikasi.
Namun, komunikasi seperti ini memang diperlukan, terutama dalam bernegosiasi. Dalam berbagai situasi komunikasi, terbukti bahwa peranan perasaan dan emosi sangat berpengaruh dalam dihasilkannya kesepakatan dan persetujuan terbaik.
Itulah sebabnya sering kali 60% hingga 75% negosiasi tidak pertama-tama membicarakan tujuan utama. Tapi lebih berfokus pada upaya menjalin hubungan, membangun chemistry atau kesesuaian emosi dan suasana nyaman antar pihak yang bernegosiasi.
Dengan alasan itu, kadang kala saat melakukan negosiasi, pihak negosiator mengajukan pilihan tempat khusus dan waktu khusus untuk membangun suasana nyaman.
Negosiasi bisa dilakukan di sebuah restoran sambil makan, bahkan bisa pula di lapangan golf, tergantung keinginan lawan bicara yang akan diajak bernegosiasi.
*Tulisan ini sudah pernah terbit di buku Effective Leadership Communication, silahkan baca keseluruhannya di sini.