Kekuatan Story Telling agar Komunikasi Efektif

DasepSuryanto.com – Presentasi merupakan salah satu bentuk komunikasi dalam dunia kerja. Umumnya, presentasi semacam ini bisa dianggap sebagai hal yang membosankan. Apalagi jika yang melakukan presentasi hanya sekadar menjelaskan tanpa adanya variasi, sehingga terlihat monoton.

Namun, beda halnya jika yang melakukan presentasi pandai membuat perhatian audiens tertuju padanya. Salah satunya adalah dengan melakukan story telling atau bercerita.

Terbukti, seseorang yang bercerita kepada orang lain bisa menarik perhatian orang lain agar memperhatikan kisahnya lebih seksama. Pasalnya, presentasi bisnis yang terlalu kaku dan serius membuat otak audiens berpikir lebih keras, dan ini bisa melelahkan.

Tak heran jika semakin lama, fokus audiens akan makin berkurang jika tak dilakukan tindakan untuk menarik perhatian mereka kembali.

Kegunaan Story Telling dalam Komunikasi Sehari-hari

Tak hanya dalam presentasi bisnis saja, teknik story telling ini juga bisa dilakukan saat berkomunikasi sehari-hari. Misalnya saat sedang bertemu orang baru atau orang yang belum kita kenal. Kita bisa mencoba untuk berkenalan dan kemudian mulai bercerita mengenai pengalaman diri sendiri.

Umumnya lawan bicara akan tertarik dengan topik yang dibicarakan, karena cerita itu benar-benar terjadi di dunia nyata dan bukan hanya teori belaka.

Namun, jika teknik story telling ini dilakukan dalam ranah bisnis, atau tepatnya dalam presentasi, sebaiknya setelah bercerita, kita berikan data dan fakta. Jadi kita bisa gunakan story telling untuk bagian awal atau pembuka, dan kemudian bisa kita lanjutkan ke inti presentasi dengan menyajikan data dan fakta.

Dengan begitu, audiens akan lebih memperhatikan dan fokus dengan apa yang kita bicarakan. Bila mereka sudah fokus, maka mereka juga akan memahami apa yang kita bicarakan.

Meski demikian, tetap saja kita harus menyajikan data dan fakta tersebut secara ringkas dan jelas. Bila penyajiannya terkesan bertele-tele, fokus audiens akan kembali berkurang, sehingga komunikasi akan kurang efektif.

Pesan yang dapat diterima dengan mudah adalah pesan yang ringkas, singkat, meyakinkan, dan dapat dilakukan atau actionable.

Teknik story telling ini sudah dilakukan oleh tokoh-tokoh besar dari seluruh dunia, seperti Steve Jobs yang menceritakan misi Apple untuk menjadi perusahaan teknologi terdepan, atau Jack Ma, pendiri Alibaba, yang memberikan kisah inspiratifnya dari awal hingga bisa sesukses sekarang, sampai akhirnya dia memutuskan untuk pensiun dari jabatannya. Semua kisah tokoh besar itu mampu menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejaknya.

Jadi, bila kita ingin komunikasi efektif, selain harus berjalan dua arah, kita juga harus pandai membuat lawan bicara fokus pada kita, yaitu salah satunya dengan teknik story telling.

Selamat belajar ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *